Eva fauziah

Muqoddimah

Teropong kalbu; meneropong raga dan jiwa, nun di kedalaman raga kalbu memimpin jiwa. Meneropong kalbu memberi secercah cahaya.

Eva Fauziah

Oase Peradaban

Seorang ibu adalah oase bagi kerontangnya peradaban. Ia bukan sekadar fatamorgana. Ibu, di telapak kakimu kunci surga di hamparkan. Jangan sekali-kali kau tendang jauh karena kunci itu akan hilang selamanya.

taro link gambar di sene
Selamat datang di blog saya, hubungi saya melalui e-mail jika ingin mendapatkan info. Terima kasih, maaf saya hanya ingin berbagi dengan tetap memegang etika penulisan

Minggu, 14 Agustus 2016

Guru Pembelajar, lintas terkini pembelakan IN di Cisarua, 2016

          Program Guru Pembelajar merupakan upaya peningkatan kompetensi guru yang melibatkan pemerintah serta partisipasi publik yang meliputi pemerintah daerah, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri, organisasi kemasyarakatan, serta orang tua siswa, dalam bentuk kegiatan pelatihan, kegiatan kolektif guru, dan kegiatan lain yang mendukung.            
            Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015 menyiratkan masih banyak guru yang memerlukan peningkatan kualitas dari segi kompetensi pedagogik dan profesional. PPPPTK mencanangkan program guru pembelajar untuk meningkatkan kualitas kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional para guru agar dapat mencapai nilai 80 pada tahun 2019. Untuk merealisasikan program tersebut P4TK telah mengundang guru-guru dengan nilai sempurna yakni, dari 10 kompetensi yang diujikan telah mencapai niali tuntas 9 kompetensi bahkan tuntas 100%. Guru-guru tersebut mendapat pelatihan untuk menjadi narasumber nasional atau pengampu bersama widiya iswara dan dosen dalam program guru pembelajar. 
           Tahap selanjutnya guru-guru yang mendapat nilai tuntas untuk 8 kompetensi diundang untuk menjalani diklat instruktur nasional sebagai bekal menjadi mentor mendampingi guru pembelajar di kota/kabupaten masing-masing. Calon IN (instruktur nasional) ini mendapat petatihan dari para narasumber nasional (pengampu), dosen, dan widia iswara yang telah mendapat pelatihan pada tahap pertama.
        Calon Instruktur Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP region Jawa Barat dilaksanakan pada 1 s.d. 10 Agustus 2016 di Grand Prioritas Hotel Cisarua Bogor. Selama sepuluh hari itu para calon IN menganalisis dan mempelajari 10 modul pedagogik dan 10 modul profesional. Setelah melaksanakan pretes pada tanggal 2 Agustus 2016 pk. 08.00, materi pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran andragogi yakni pembelajaran untuk orang dewasa. Selama sepuluh hari yang melelahkan namun juga menggembirakan karena banyak mendapatkan wawasan baru dan pencerahan dari para narasumber. 
            Materi diklat meliputi kebijakan program guru pembelajar dan moda-moda dalam program tersebut yakni moda tatap muka, moda daring, dan daring kombinasi. Untuk melaksanakan moda daring para peserta dibekali juga Literasi TIK. Pendekatan andragogi dalam guru pembelajar, kajian dan simulasi penggunaan modul peningkatan kompetensi guru pembelajar baik berupa moda tatap muka, moda daring maupun daring kombinasi merupakan topik utama yang dibahas samapai dengan pengembangan butir soal. Topik penunjang berupa rencana tindak lanjut di daerah masing-masing setelah selesaimelaksanakan diklat. Diklat berakhir setelah dilaksanakan postes pada tanggal 9 Agustus 2016 pk. 14.00 s.d. 16.00. Penutupan dilasanakan pada tanggal 10 Agustus 2016 pk. 08.00 s.d. selesai.
             Peserta yang diundang berjumlah 365 orang dari seluruh wilayah di Jawa Barat, namun yang hadir adalah 308 peserta. Hasil akhir yang dicapai adalah 1 orang mendapat serifikat dengan predikat sangat baik, 300 orang mendapat sertifikat dengan predikat baik, dan 7 orang mendapat surat keterangan karena mendapat predikat cukup.
            
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar